TOKYO, RABU - Jepang berencana membangun fasilitas pemantau elektromagnetik kedua untuk memonitor aktivitas militer China. Hal ini merefleksikan semakin meningkatnya kekhawatiran Jepang atas pembangunan militer China.
Hal itu dilaporkan surat kabar Sankei, Rabu (7/3), mengutip keterangan beberapa pejabat yang dirahasiakan.
Disebutkan, Departemen Pertahanan Jepang saat ini tengah menuntaskan berbagai pengaturan untuk pembangunan fasilitas yang akan dibangun di Pulau Fukue, sekitar 1.050 km di sebelah barat daya Tokyo.
Dibangunnya fasilitas itu, menurut surat kabar Sankei dan Yomiuri, akan memberi Jepang berbagai data untuk memperhitungkan kapabilitas dan gerakan pesawat-pesawat serta kapal-kapal militer China. Dengan informasi itu, Jepang bisa mengembangkan cara untuk mencegah China mengakses komunikasi dan sistem elektromagnetik Jepang.
Sebuah fasilitas pemantau elektromagnetik sedang dibangun di Pulau Miyako, di ujung paling selatan Okinawa. Pulau itu sangat dekat dengan wilayah yang diklaim oleh Jepang dan China.
Kekhawatiran Jepang atas peningkatan anggaran militer China tahun 2007 sebesar 17,8 persen atau menjadi 350,92 miliar yuan (sekitar 45,33 miliar dollar AS), disuarakan lagi oleh anggota parlemen senior Jepang, Shoichi Nakagawa, yang juga Ketua Kebijakan Partai Liberal Demokrat yang berkuasa.
Meski China mengatakan hal itu untuk pertahanan diri, Nakagawa mempertanyakan, "Siapa yang akan menyerang China? Apakah Jepang akan menyerang? Apakah Amerika Serikat, ASEAN, atau Rusia? China kemungkinan akan diserang, tetapi saya rasa bukanlah negara yang akan menyerangnya," ujarnya.
Wakil Menlu AS John Negroponte yang baru mengakhiri kunjungannya ke Beijing juga meminta China lebih transparan mengenai pembangunan militernya. "Kami rasa, sangat penting dalam dialog kita bahwa kita bisa mengerti apa rencana-rencana dan tujuan China," ujarnya.
Kementerian Luar Negeri China, Kamis pekan lalu, dengan tegas menolak imbauan AS mengenai transparansi itu, dengan mengibaratkan AS ingin mengintip isi rumah orang lain.
Fiskal 2008
Harian Sankei menyebutkan, fasilitas di Pulau Miyako direncanakan akan selesai dibangun pada tahun fiskal 2008. Meski demikian, Kementerian Pertahanan Jepang telah memutuskan membangun fasilitas tambahan, rencananya di Fukue.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang menolak berkomentar atas berita itu.
Fasilitas pemantau elektromagnetik Jepang yang sudah ada dikonsentrasikan di utara negara itu, di mana mereka terutama menangkap gelombang radio dari Rusia. Akan tetapi, Jepang semakin meningkatkan fokusnya ke China, yang semakin mencemaskan karena peningkatan besar-besaran anggaran militer.
Kapal induk pertama
Sebuah surat kabar di Hongkong yang dekat dengan Pemerintah Beijing melaporkan bahwa China bisa mempunyai kapal induk pertama dalam tiga tahun mendatang. "Sepengetahuan saya, proses pembangunannya berjalan lancar dan jika kita bisa lebih cepat, maka kita bisa menyelesaikan pekerjaan itu pada 2010," demikian harian Wen Wei Po, mengutip seorang pejabat militer senior China.
Sebelumnya pejabat militer China, Letjen Tan Naida, menegaskan bahwa keputusan untuk membangun kapal induk itu bukan urusan orang lain. "Itu urusan kita sendiri dan orang asing jangan ikut campur. Jika kita membutuhkan itu, kita akan memilikinya. Negara lain memilikinya, mengapa kita tidak boleh? Wilayah pantai kita sangat panjang. Kita tentu memiliki hak untuk melakukan itu," kata Tan.
Di pihak lain, perencana ekonom kawakan yang juga Ketua Komisi Pembaruan dan Pembangunan Nasional, Ma Kai, kemarin menegaskan lagi bahwa China bukan merupakan ancaman bagi keamanan energi global.
"Bukan hanya China ancaman bagi keamanan energi global, kami bahkan salah satu faktor positif dalam melindungi keamanan energi dunia," tegasnya.
Dia menguraikan, China mempunyai kemampuan untuk sepenuhnya menggantungkan pada kemampuan diri sendiri di bidang energi. (AP/AFP/Reuters/OKI)
Teman-teman berita di atas dikutip dr kompascybermedia.com
Melihat aksi cina belakangan ini memang bikin was-was negara sekitarnya. dengan kekuatan ekonominya dunia telah ditaklukan (untuk sementara). Anggaran militernya kini meningkat sebesar 17,8 persen atau menjadi 350,92 miliar yuan (sekitar 45,33 miliar dollar AS). Menurut teman-teman....apa alasan Cina untuk meningkatkan anggaran militernya? negara manakah di sekitar Cina yang berpotensi konflik dengan cina? Seperti apa hubungan regional negara-negara di Asia Timur, faktor-faktor apa saja yg menurut teman-teman menjadi batu sandungan dari hubungan negara-negara tersebut?